Net |
Pada zaman dahulu
orang berpikir dengan cara yang amat sederhana. Dan karena kesederhanaan
berpikir ini seorang pencuri yang telah berhasil menggondol seratus keping
lebih uang emas milik seorang saudagar kaya tidak sudi menyerah. Hakim telah
berusaha keras dengan berbagai cara tetapi tidak berhasil menemukan pencurinya.
Karena merasa putus asa pemilik harta itu mengumumkan kepada siapa saja yang
telah mencuri harta miliknya merelakan separo dari jumlah uang emas itu menjadi
milik sang pencuri bila sang pencuri bersedia mangembalikan.
Tetapi pencuri
itu malah tidak berani menampakkan bayangannya. Kini kasus itu semakin ruwet
tanpa penyelesaian yang jelas. Maksud baik saudagar kaya itu tidak
mendapat-tanggapan yang sepantasnya dari sang pencuri. Maka tidak bisa
disalahkan bila saudagar itu mengadakan sayembara yang berisi barang siapa
berhasil menemukan pencuri uang emasnya, ia berhak sepenuhnya memiliki harta
yang dicuri. Tidak sedikit orang yang mencoba tetapi semuanya kandas.
Sehingga pencuri
itu bertambah merasa aman tentram karena ia yakin jati dirinya tak akan
terjangkau. Yang lebih menjengkelkan adalah ia juga berpura-pura mengikuti
sayembara. Tidak berlebihan bila dikatakan bahwa menghadapi orang seperti ini
bagaikan menghadapi jin. Mereka tahu kita sedangkan kita tidak. Seorang
penduduk berkata kepada hakim setempat.