Rabu, 19 Juni 2013

Polisi Berlebihan Tangani Aksi Penolakan Kenaikan Harga BBM

Illustrasi
JAKARTA – Tokoh nasional yang juga ikon perubahan DR Rizal Ramli menyatakan kekaguman dan memberi penghormatan yang setinggi-tingginya kepada mahasiswa dan pemuda yang kemarin telah menunjukkan perjuangan maksimal dalam menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Dia juga menyesalkan tindakan keras dan berlebihan polisi dalam menangani aksi penolakan BBM.

“Sebagai orang yang sejak mahasiswa aktif di pergerakan, saya benar-benar salut atas keberanian dan spontanitas mahasiswa dan pemuda kita. Saya benar-benar hormat dengan keberanian mahasiswa dan pemuda kita. Ternyata Indonesia masih punya banyak mahasiswa dan pemuda yang prihatin dengan ketidakadilan dan mau berjuang untuk kepentingan yang lebih besar,” ujar Ketua Umum Aliansi Rakyat untuk Perubahan (ARUP) itu kepada wartawan, Selasa (18/7).

Menurut dia, aksi mahasiswa dan pemuda yang besar-besaran dan serentak di seluruh penjuru Indonesia, terjadi dengan spontan, tanpa rapat dan persiapannya lainnya. Kenyataan ini membuktikan spontanitas akan jadi kekuatan yang dahsyat di masa depan.


Di sisi lain, calon presiden paling ideal versi Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) itu sangat menyesalkan tindakan kepolisian yang sangat berlebihan dalam menangani aksi penolakan naiknya BBM. Tindakan keras dan brutal polisi itu sebetulnya sama sekali tidak diperlukan. Pasalnya, pada prinsipnya gerakan mahasiswa dan pemuda itu adalah gerakan damai yang menyuarakan aspirasi sebagian besar rakyat Indonesia.


 “Menyaksikan tindakan polisi yang belebihan seperti itu, saya semakin mantap untuk mengubah UU Kepolisian agar cukup di bawah Mendagri. Posisinya yang sekarang langsung di bawah Presiden telah membuat polisi sering digunakan sebagai alat politik dan alat represi kekuasaan,” papar tokoh yang di kalangan Nahdiyin kerap disapa Gus Romli ini.     n smc

0 komentar:

Posting Komentar