Setelah resmi diperkenalkan
pada Mei dalam perhelatan Computex 2016, kini ASUS pun membawa lini notebook
2-in-1 fenomenalnya secara sah untuk pasar Indonesia. Menyandang nama
Transformer 3 Pro, perangkat ini diklaim mampu menjadi tandingan tablet
serbaguna Microsoft Surface Pro 4. Tablet unik ini juga belakangan ramai
menjadi bahan diskusi karena mengadopsi berbagai keunggulan kompetitif dari
aspek desain, jeroan internal, serta fitur-fitur portabilitasnya.
Wajar saja jika akhirnya
banyak yang meminati. Ditambah lagi genre notebook 2-in-1 tersebut memang
benar-benar dilengkapi dengan komponen kelas atas yang mampu “ngebut” ketika
dibutuhkan. Seperti contohnya prosesor Intel Core i7, jenis penyimpanan
berbasis SSD berbasis SATA3, dan RAM hingga mencapai 16GB. Rangkaian
spesifikasi tersebut dipadukan dengan desain dan dimensi bodi yang sangat kece
dan ringan, serta ringkas juga kompak.
Sedangkan TruVivid adalah
sebuah teknologi untuk menyempurnakan kejernihan,kecerahan dan tingkat responsifitas
pada layar. Teknologi ini mentransformasi desain yang umumnya diberikan pada
layar perangkat pintar. Desain konvensional pada sebuah gadget umumnya tersusun
atas empat lapisan antara lain, pelindung kaca, panel sentuh, celah udara dan
modul LCD.
Dengan rangkaian sistem
dapur pacunya, genre perangkat seperti ini dipercaya dapat menjadi perangkat
komputasi idaman di masa depan. Fitur portabilitas dan mobilitasnya
sangat menunjang untuk user yang punya aktivitas tinggi serta kerap
bekerja dengan berpindah-pindah tempat.
Tahun ini ASUS resmi membawa
transformer 3 Pro ke Indonesia. Alasan utamanya mudah diterka, pastinya mereka
melihat adanya peluangan besar, juga penerimaan pasar yang tinggi terhadap
jenis notebook itu. Yang menjadi pertanyaan adalah, mampukah produk ini mencuri
perhatian pengguna dan mengalahkan daya tarik dari Surface Pro 4? Mungkin saja
terjadi sebab Pro sudah kalah start karena tidak tersedia resmi di Indonesia.
Penasaran seperti apa kekuatan yang ditawarkannya? silahkan simak review
berikut ini.
Desain Minimalis nan Eksotis
Tak dapat dipungkiri, aspek
desain dari Transformer 3 Pro memang sangat memikat mata. Balutan logam metal
yang melingkupi seluruh bodi, membuatnya terlihat eksotis dan menawan. Struktur
tubuh berbahan alumunium tersebut masih ditambah lagi dengan campuran magnesium
alloy.
Praktis hal ini membuatnya
tidak hanya sekedar kokoh dan kuat namun juga ringan. Campuran antara logam
alumunium dan magnesium alloy umumnya memang menjadi berbagai bahan dasar
sejumlah gadget premium yang menonjolkan sisi ringan sebagai keunggulan. Selain
enteng, perangkat dengan basis desain berbahan dasar tersebut juga tahan
terhadap karat.
Itu lantaran, secara ilmiah,
metal yang dilapisi oleh jenis logam lain akan membentuk suatu sel elektrokimia
yang mampu mereduksi oksigen sebagai “biang keladi” (zat) utama penyebab karat.
Berangkat dari sanalah penggunaan alumunium dan magnesium alloy marak
diterapkan pada gadget premium.
Keindahan pada Transformer 3
Pro juga semakin terlihat berkat desain pinggiran bodi bergaya diamond cut. Ini
menjadikannya semakin tampil sangat elegan dan hampir sempurna dalam pandangan.
Saking cantiknya, Anda seolah seperti melihat berlian dalam sebuah notebook.
Berbicara mengenai bobotnya,
perangkat ini memiliki berat hanya 795 gram. Sementara ketebalannya juga minim
yakni 8.35mm. Penulis cukup terperangah mengingat didalam tubuh semungil
itu,tersimpan komponen spesifikasi yang gahar.
Unsur keserbagunaan
(versatile) pada perangkat ini baru akan Anda sadari ketika menekuk cover bodi
di bagian belakang yang berfungsi sebagai standing display. Fitur tersebut
bermanfaat ketika Anda ingin menjadikan perangkat ini sebagai notebook untuk
bekerja.
Fitur yang disebut juga
sebagai stepless hinge ini, (karena tidak menggunakan engsel lekuk yang
berbunyi) dapat dimanfaatkan manakala Anda sedang ingin melakukan presentasi
dengan rekan kerja atau bisnis.
Fungsi lainnya, Anda pun
dapat menjadikannya sebagai notebook biasa ketika ingin menggunakan untuk
keperluan pekerjaan maupun produktivitas. Stepless hinge memiliki engsel
mekanis yang dapat ditekuk hingga 155 derajat. Anda akan dimungkinkan untuk
mendapatkan jarak pandangan yang sangat nyaman mencapai 170 derajat ketika
memutarnya di titik maksimal.
Hal ini akan memudahkan
dalam berinteraksi lebih intim dengan perangkat tersebut. Semisal ketika ingin
mempergunakannya untuk membaca, menonton atau hiburan lainnya namun enggan
untuk memegangnya. Nah, fungsi tersebut dapat dipergunakan untuk keperluan itu.
Keyboard yang Elegan
Ber-touchpad Besar
Transformer 3 Pro dilengkapi
dengan keyboard bawaan yang punya fitur chicklet serta memiliki tingkat
kedalaman tekanan atau travel distance 1,4 mm. Untuk ukuran keyboard mobile
yang sangat tipis seperti ini, fitur tersebut patut diapresiasi.
Travel distance akan membuat
Anda nyaman ketika mengetik meskipun berlama-lama. Keyboard menjadi salah satu
komponen penting yang diperhatikan kenyamanan penggunaannya. Sebab dengan
menyasar pasar para eksekutif dan pebisnis muda, mereka adalah tipikal pengguna
yang memang hampir secara keseluruhan bergelut dengan kegitan mengetik, seperti
membuat bisnis plan, proposal, dan lainnya. Karenanya sudah betul ASUS
memperhatikan aspek ini dan membuat fungsi keyboardnya menjadi semumpuni
mungkin.
Mengetik menggunakan
keyboardnya memang terasa sangat nyaman. Rasanya hampir sama nyaman ketika
mencicipi keyboard yang berada pada notebook gaming ROG ASUS. Atau bisa juga
disejajarkan dengan kenyaman mengetik di perangkat komputasi untuk skala bisnis
yakni ASUSPRO. Terlebih lagi tersemat pula fitur backligt keyboard yang
memudahkan Anda ketika ingin mengetik dalam kondisi remang atau minim cahaya.
Menarik untuk diketahui,
bagaimana cara ASUS merancang sebuah keyboard yang tipis dan ringan, namun
tetapi empuk ditekan. Jawabannya yakni mereka mengoptimalkan elastisitas karet
silica gel yang berada persis dibawah tombol keyboard untuk memberikan kenyamanan
ekstra pada tekanan. Sehingga meskipun ketinggian scissor keyboard dipangkas
(1,4mm) Anda akan tetap merasa nyaman.
Untuk memasang keyboard
tersebut, Anda bisa menempelkannya langsung pada magnet yang berada di bagian
bawah perangkat. Ada yang unik dari mekanisme kerja keyboardnya, yakni Anda
dapat menyetelnya secara datar rata dengan alas meja maupun bisa melekuknya
sedikit sehingga papan ketiknya terasa agak naik atau landai.
Seperti diketahui, kontur
keyboard yang agak landai sangatlah memudahkan dalam proses mengetik dan
biasanya terdapat pada desain keyboard di laptop premium.
Touchpad tersebut telah
mendukung fitur smart gesture yang dinamakan dengan Precision Touch Pad (PTP).
Secara sederhana fitur ini adalah serangkai pola gerakan khusus yang telah
dibuat secara sistematis untuk pengoprasian touchpad yang lebih nyaman.
Desain Touchpad pun
dibuat lebih lega agar pengguna lebih leluasa ketika harus mengoprasikan
perangkat ini tanpa menggunakan mouse. Jika dikomparasi dengan Microsoft
Surface Pro 4, Transformer 3 Pro memiliki touchpad yang lebih luas sekitar 17
persen.
Seperti misalnya ketika
ingin melakukan klik kiri hanya tinggal menyentuhkan satu jadi pada touchpad.
Sementara untuk men-drag gunakan satu jari kemudah geser ke arah yang Anda
inginkan untuk melakukan drag. Ada juga mode untuk melakukan zoom in/out hanya dengan
mencubit touchpad menggunakan ibu jari dan telunjuk.
Keyboardnya sendiri juga
punya sentuhan yang tak biasa dari keyboard notebook pada umumnya. Ada sesuatu
pada lapisan atas keyboard tersebut, yang membuat tampil cantic dan stylish
ketika dipegang maupun dilihat. Hal ini karena papan ketik tersebut menggunakan
material kulit sintetis atau PU (polyurethane) leather, dikenal juga
dengan nama kulit bicast.
Secara keseluruhan, bodi
keyboard tersebut diselimuti dengan kulit bicast di bagian atas maupun
bawahnya. Anda akan merasakan kesan halus saat mengelusnya, bagaikan memegang
kulit sofa atau dompek berbaha kulit.
PU leather atau kulit
bicast sendiri, memiliki keunggulan antara lain, mudah dirawat, dibersihkan,
dan juga terlihat bagus. Kelemahannya, karena bersifat imitasi, tentu saja
tingkat keawetannya tidak akan sebaik ketika menggunakan kulit asli.
Meski demikian, PU leather
memiliki harga yang lebih terjangkau dan terlihat sama bagusnya jika
dikomparasi dengan bahan kulit original.
Display Beresolusi 3K yang
Tajam dan Cemerlang
ASUS Transformer 3 Pro
didesain menggunakan panel layar beresolusi 3K. Resolusi yang didulangnya
mencapai 2880 x 1920 piksel. Besarnya resolusi tersebut diimbangi dengan
kualitas piksel per inch (ppi) yang cukup besar pula yakni 275 ppi.
Resolusi memang terbilang
tanggung, karena berada di atas Quad HD alias 2K namun masih dibawah 4K atau
Ultra HD. Namun jika berkaca pada sejarah Transformer sebelumnya, ASUS hanya
membenamkan resolusi WXGA (1280x800) pada Transformer T100HA. Maka hal ini bisa
dianggap sebelumnya lompatan.
Yang mengagumkan adalah,
besaran nilai color gamut atau sRGB dari perangkat ini yang melebih angka 100
persen. Lazimnya perangkat komputasi mobile modern hanya memiliki nilai RBG
color tertinggi mencapai 98 persen. Namun Transformer 3 Pro menjelma secara
mengejutkan dengan nilai color gamut 121 persen. Lalu apa dampaknya?
Secara teoritis, perangkat
yang memiliki rentang color gamut yang lebih luas mampu untuk mereproduksi
warna yang lebih baik dari sudut pandang mata manusia. Nah, pada aplikasinya
perangkat ini akan memungkinkan Anda untuk melihat gambar yang muncul dari
dalam layar menjadi lebih hidup dengan warna yang lebih kaya. Semisal warna
langit yang birunya akan terasa terlihat lebih cerah, biru dan terasa hidup.
Ataupun warna rumput yang begitu hijau akan terlihat lebih hijau dan nyata.
Kendati demikian, akan
sangat percuma apabila fitur tersebut tidak dapat dinikmati secara lebih
leluasa semisal Anda ingin melihatnya dari sudut pandang yang tajam di sisi
kiri maupun kanan. Jangan khawatir, sebab perangkat ini pun memiliki fitur IPS
display dimana memungkinkan untuk melihat gambar dengan tampilan maupun warna
yang akurat dan konsisten meski ditengok dari sudut 178 derajat sekalipun.
Realisasinya memang
demikian, tampilan yang dimunculkan terasa tajam dan hidup. Ketika misalnya
disetel pada pada resolusi Ultra HD, warna-warni yang dimunculkan sangat kaya
dan hidup.
Diajak menyaksikan konten 4K
pun tergolong masih asik. Berkat ukuran layarnya yang tidak terlalu besar yakni
12,6 inci membuat tampilannya masih tergolong baik dan tidak pecah. Detil warna
masih tertangkap sehingga konten film pun masih nyaman disaksikan.
Segudang Fitur Optimalisasi
Visual
Meski telah menyelipkan
komponen hardware yang mumpuni untuk mengoptimalisasi tampilan visual, ASUS
tampaknya tidak lantas puas begitu saja. Untuk mendukung dan memperkuat aspek
tersebut, mereka telah mengembangkan sebuah software khusus.
Software tersebut antara
lain bernama ASUS Splendid Technology, Tru2Life Video, dan TruVivid. Pertama
penulis ingin mengupas software bernama Splendid. Teknologi ini mampu
mengoptimalisasikan berbagai kondisi gambar agar dapat ditampilkan dengan
sebaik mungkin. Sehingga, apapun aktivitas yang Anda lakukan, baik menyaksikan
film ataupun melihat foto, semua tampak lebih hidup.
Di dalam Spendid pun
terdapat empat buah mode yang bisa dipergunakan pengguna untuk menyetel layar
agar nyaman ketika dipergunakan. Empat mode tersebut antara lain, Normal Mode,
Eye Care Mode, Vivid Mode, dan Manual Mode.
Normal Mode adalah, mode dimana LCD
telah diprogram (setting) secara lebih optimal untuk kenyamanan tampilan
visual. Penggunaan mode ini cocok untuk bekerja sehari hari, seperti mengedit
dokumen dan melihat gambar.
Eye Care Mode adalah, mode dimana
kecerahan pada cahaya biru di layar akan direduksi untuk menghindari cedera
pada retina mata. Mode ini dirancang untuk keperluan penggunaan laptop dalam
waktu yang lama.
Mode ini juga merupakan
fitur teknologi terbaru yang telah dirancang oleh para engineer ASUS, dengan
mempertimbangkan faktor kesehatan pada mata tadi. Cahaya biru pada layar akan
dikurangi hingga 33 persen. Seperti diketahui ketika komputer dalam keadaan hidup
(bekerja) display akan menampilkan cahaya biru pada rentang spektrum 450-495
nm.
Cahaya biru tersebut
merupakan salah satu penyebab dari degenerasi makula dan cedera pada retina.
Dengan fitur Eye Care yang terdapat di dalam Splendid, cahaya pada panel LCD
akan dibuat lebih kuning (redup) untuk mengurangi dampak cedera tersebut.
Vivid Mode adalah mode dimana pengguna
akan mendapatkan kontras warna, serta ketajaman gambar yang lebih tinggi dari
sebelumnya. Itu berguna untuk memberikan pengalaman visual yang lebih hidup
untuk melihat gambar seperti pemandangan di dalam film, foto dan lainnya.
Manual Mode adalah mode dimana pengguna
dapat dengan bebas mengatur kecerahan dan tampilan pada layar sesuai dengan
preferensi yang diinginkan.
Penulis telah menguji
aplikasi ini dan mendapati bahwa, mode eye care mode memang sangatlah menarik.
Ketika mengaktifkannya dan menggunakan notebook dalam waktu yang lama, pengguna
tidak masih merasa mata sangat nyaman menggunakannya (menatap layar notebook).
Nah, pada TruVivid, ada
bagian yang dieliminasi dan digabungkan sehingga hanya menyisakan dua lapisan
yakni pelindung kaca dan panel sentuh dan LCD. Hal ini memberikan dampak
positif berupa tampilan yang lebih jelas, dimana nilai transparasi optiknya bisa
mencapai diatas 94 persen dibandingkan desain panel layar perangkat pintar
konvensional. Hal ini juga dapat mereduksi reflection rate (tingkat pantulan
bayangan) di layar mencapai 67persen.
Terakhir adalah teknologi
bernama ASUS Tru2Life Video yang diklaim akan selalu mampun menyajikan tampilan
gambar bergerak yang mengagumkan pada perangkat ini. Tru2Life dikembangkan
menggunakan teknologi pengolah gambar terbaru yang dapat Anda temukan pada
perangkat televise high-end modern. Fitur ini dimaksudkan untuk memberikan
gambaran yang realistis terhadap sebuah video. Caranya dengan
meningkatkan kontras hingga 200 persen untuk memberikan ketajaman warna yang
akurat dan detil.
Paduan Komponen Hardware
Mutakhir dan Gesit
Sebelum membuktikan
seperti apa kegaharan dari komponen inti pada perangkat ini, ada baiknya
dijabarkan lebih dulu seperti apa spesifikasi hardware yang digunakannya. Pada
prosesor, ASUS menamakan Intel Core i7-6500U dan ada juga varian yang
menggunakan i5-6200U. Seperti diketahui lini prosesor generasi ke-enam dari
Intel ini membawa banyak fitur bermanfaat yang dapat memaksimalkan kinerja
sistem komputasi.
Peningkatan tersebut
antara lain, peningkatan pada GPU hingga 50 persen karena telah dibuat
menggunakan teknologi yang lebih baru yakni GT4e. Selain itu, Skylake juga
pastinya menghadirkan penghematan daya yang lebih baik dari generasi
sebelumnya. Konsumsi SoC pada Intel Skylake digadang-gadang turun hingga 60
persen, dibandingkan generasi Broadwell. Ditambah lagi nilai TDP-nya menciut diangka
45W dari sebelumnya 47W.
Prosesor Intel Core
i7-6500U memiliki spesifikasi seperti cache 4 MB dan set instruksi 64 bit.
Sedangkan teknik litografi yang digunakan adalah 14 nm. Jumlah core yang
dimiliki adalah 2 serta memiliki 4 untaian (threads). Kecepatan maksimal yang
mampu didulang adalah 3,1 GHz sedangkan kecepatan standar atau base clock 2,5
GHz.
Tipe prosesor ini
dilengkapi dengan dukungan 520 Intel HD Graphics sebagai dedicated GPU.
Kecepatan dasar kartu grafisnya adalah 300 MHz, sedangkan untuk kecepatan
maksimalnya bisa mencapai 1,05 GHz. Perlu diingat kartu grafis-nya pun telah
mendukung fitur pemutaran video 4K di skala 60 fps.
ASUS menyandingkan otak
pengolah sistem di perangkat tersebut dengan memori RAM 8 GB bertipe LPDDR3
bertipe dual channel, berkecepatan 1866 MHz.
Sementara kapasitas media
penyimpanan, disediakan seluas 500 GB SSD SATA3 yang mendukung fitur Trusted Platform
Module (TPM). Seperti diketahui, fitur ini telah mendapatkan standar
internasional sebagai salah satu cara untuk mengamankan storage Anda menggunakan
mekanisme kriptografi. Trusted Platform Modulce mengandalkan fitur BitLocker sebagai
pengamanan.
TPM terpasang terpasang sebagai suatu chip di
motherboard suatu laptop/PC. Fitur BitLocker membutuhkan TPM agar bisa
mengaktivasi enkripsi. Sebagai gambaran, BitLocker akan menggunakan rangkan PIN
dengan panjang 4 sampai 20 digit karakter untuk mengamankan komputer. Hal ini
akan menyulitkan para hacker meskipun dia menggunakan berbagai tools canggih
untuk meretas.
Suara Jernih Disokong
Harman Kardon
Berbeda dari biasanya,
kali ini ASUS menggandeng pabrikan audio asal Amerika Harman/Kardon untuk
menyokong kualitas audio yang memukan di lini notebook premium-nya. ASUS
menyatakan kalau keluaran suara pada perangkat ini dua kali lebih kencang dari
notebook premium pada umumnya.
Secara teoritis notebook
ini dikatakan memiliki nilai dBSPL (decibel Sound Pressure Level) mencapai 96.
Sebagai gambaran, menurut Wikipedia, batas ambang paling rendah dari suara yang
mampu didengar manusia jika menggunakan satuan yang sama adalah 0 dB. Sedangkan
batas ambang tertinggi belum didefinisikan, namun lazimnya satuan ukuran yang
bisa dipergunakan adalah diatas 194 dBSLP.
Dengan nilai sound
pressure level yang cukup tinggi tersebut, artinya perangkat ini mampu
mengeluarkan suara yang jernih dan jelas dengan rentang jarak yang lebih luas
dan jauh. Untuk membuktikannya, penulis mengujinya di dalam maupun diluar
ruangan, hasilnya memuaskan.
Penulis juga mencoba
mekanisme lain seperti melihat sejauh apa suara yang dikeluarkannya mampu tetap
jelas dan jernih sekalipun dalam kondisi berisik. Cara yang dilakukan yakni
memutar musik dan menyetel pada volume tertinggi dan mendekatkannya pada sumber
suara bising seperti suara mesin sanyo (pompa air). Hasilnya, dual speaker yang
terdapat pada perangkat ini masih mampu memperdengarkan nada yang jelas dan baik
di telinga.
Port Konektivitas Lengkap
dan Mutakhir
Mengenai port konektivitas,
perangkat ini memiliki kelengkapan port yang memang lebih unggul dibandingkan
dengan Microsoft Surface Pro 4. Disisi kanan terdapat port HDMI, satu buah USB
3.0 dan USB Type C 3.1 gen 2 yang juga telah mendukung Thunderbolt 3. Sementara
Surface Pro 4 hanya menyediakan fitur USB 3.0 saja untuk berkirim-terima data.
USB Typ C tersebut mampu
menghadirkan kecepatan transfer data hingga 10 Gbps. Artinya speed yang mampu
dicapainya yakni 40 kali lebih kencang dari USB 2.0. Port ini juga sekaligus
menjadi sarana untuk men-charge notebook tersebut.
Karena telah mendukung
Thunderbolt port, konektor tersebut pun dapat pula dipergunakan untuk berkirim
data dengan kecepatan maksimal 40 Gbps dengan syarat perangkat penerimanya pun
memiliki dukungan port sejenis.
Transformer 3 Pro juga telah
memiliki kemampuan untuk menjadi sebuah perangkat VR Ready. Kekuatan GPU
pada sistem pengolah grafisnya dapat diekstras. Bukan melalui mekanisme
overclocking melainkan menggunakan sebuah docking machine khusus yang diciptkan
ASUS bernama ROG XG Station 2. Ketika digabungkan melalui sarana bus port
Thunderbolt port, seketika mereka akan menjadi perangkat gaming kelas berat
yang mampu memainkan game berbasis virtual reality sekalipun. Sayangnya penulis
belum berkesempatan menguji fitur ini karena docking tersebut tidak tersedia di
Indonesia.
Ketersediaan port tersebut
pun akan sangat bermanfaat untuk mendukung berbagai keperluan seperti
presentasi, karena Anda dapat menggunakannya untuk mengubungkan dengan media
lain seperti TV dan lainnya. Sementara disisi kiri terdapat pembaca SD card,
tombol volume, dan audio jack 3.5 mm.
Universal Dock
Port konektivitas pada
perangkat ini terbilang cukup sedikit memang. Wajar karena yang ingin
ditonjolkan adalah aspek portabilitas dan mobilitasnya, melalui desain yang
ramping, enteng sehingga mudah dibawa-bawa. Akibatnya beberapa port agak lawas,
seperti VGA, Ethernet, serta beberapa port penting lainnya absen. Tentu saja
ini akan menyulitkan Anda nantinya.
Namun jangan khawatir, sebab
hal tersebut dapat diatasi dengan bantuan universal dock. Pada prinsipnya
docking ini adalah perangkat tambahan yang terdiri dari beberapa port konektor
untuk menghubungkan Transformer 3 Pro dengan perangkat lain, semisal flashdisk,
kabel LAN untuk berinternet, hingga ke TV atau display yang lebih lebar.
Universal Dock tersebut
terdiri dari beberapa port antara lain, konektor mic dan dan speaker, dua buah
USB 3.0 Type A 1 buah USB 3.0 Type C, Card Reader, HDMI, dan Ethernet. Dengan
adanya ketersediaan ini, Anda bisa mengekplorasi fungsi perangkat tersebut
lebuh jauh.
Stylus Sensitif
ASUS Transformer 3 Pro juga
telah dilengkapi dengan stylus atau pena digital yang dinamakan dengan ASUS
Pen. Stylus tersebut berfungsi sebagai alat tulis digital yang dapat dijadikan
sarana efektif untuk berkreasi bagi para desainer.
Stylus tersebut memiliki
tingkat sensitivitas tekanan mencapai level 1024, dimana gerakan, tekanan,
sentuhan maupun goresan yang diberikannya mampu mendekati sebuah pena yang
asli.
Kamera yang Mampu Memindai
Wajah
Salah satu hal yang menarik
dari notebook ini adalah, adanya fitur kamera depan yang dilengkapi dengan
infra merah (IR camera). Fitur ini mampu memindai wajah penggunanya untuk
membuka password pada notebook. Fitur ini menggunakan aplikasi Windows Hello untuk
memungkinkan hal tersebut.
Sayangnya fitur Windows Hello tampaknya
masih harus disempurkan. Karena melalui bebarapa percobaan, terkadang penulis
mendapatinya tidak selalu bisa dengan cepat memindai wajah dengan akurat dan
tepat.
Sementara di bagian
belakang, Anda dapat menemui komponen kamera yang memiliki resolusi 13 MP.
Hasilnya fotonya juga cukup baik dan mampu menangkap gambar dalam kondisi minim
cahaya.
Durabilitas Baterai Hingga 8
Jam
ASUS Transformer 3 Pro
memiliki baterai berjenis Lithium Polimer berkapasitas 39 Whrs. Dengan
kapasitas tersebut perangkat ini diklaim mampu bertahan hingga 8 jam untuk
memutar video secara nonstop.
Daya baterainya juga dapat
diisi dengan mekanisme fast charging dimana Anda dapat mengisi baterai tersebut
hingga 60 persen dalam waktu 60 menit. Berikut ini hasil pengujian dari
baterainya.
Berikut
ini spesifikasi ASUS Transformer 3 Pro T303 :
Main
Spec.
|
Transformer 3 Pro T303
|
CPU
|
Intel®
Core™ i7-6500U Processor(4M Cache, up to 3.10 GHz)
|
Operating System
|
Windows
10 Home
|
Memory
|
8GB
DDR3L 1866MHz SDRAM
|
Storage
|
512GB SATA3 M.2 SSD with TPM (Trusted Platform
Module)
|
Display
|
12.6"
(3:2) LED backlit WQHD+ (2880x1920) Glare Touchscreen with 85% NTSC with
WideView Technology
|
Graphics
|
Intel®
HD Graphics 520
|
Input/Output
|
1x
Combo audio jack, 1x USB 3.0 port, 1x HDMI, 1x Thunderbolt (T303)
|
amera
|
2MP front IR camera, 13MP rear (T303)
|
Connectivity
|
Integrated 802.11ac, Bluetooth
V4.1
|
Audio
|
Built-in Stereo 2 W Speakers And Array Microphone
Support Windows 10 Cortana with Voice
ASUS SonicMaster Premium Technology
|
Battery
|
39 Whrs Polymer Battery
|
Dimension
|
298.8 x 210.1 x 8.35mm
|
Weight
|
800g
|
Colors
|
Grey, Gold
|
Accessories
|
Stylus, Keyboard (T303)
|
Warranty
|
2 tahun garansi global
|
Cara mengeluarkan laporan battery report di Window Surface
BalasHapushttp://zapplerepair.com/cara-cek-performa-battery-Window-Surface-Book.html