Rasulullah
shallallahu alaihi wasallam bersabda, "Siapa yang memiliki tiga anak
perempuan, lalu ia bersabar membesarkan mereka, memberi makan, minum, dan
pakaian kepada mereka, niscaya anak-anak itu akan menjadi hijab/penghalang
baginya dari api neraka."
Menurut
Samahatusy Syaikh Ibnu Baz rahimahullah, hadis tersebut berlaku umum untuk ayah
dan ibu dengan sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.
"Siapa
yang memiliki dua anak perempuan lantas ia berbuat baik kepada keduanya,
niscaya mereka akan menjadi penghalang baginya dari api neraka." [1]
Demikian
pula apabila seseorang memiliki saudara perempuan, bibi dari pihak ayah (ammah)
atau pihak ibu (khalah), atau semisal mereka, lantas berbuat baik kepada
mereka, ia pantas beroleh pahala yang besar, terhalangi dari api neraka dan
dijauhkan dari neraka karena amalnya yang baik.
Keutamaan
ini khusus diberikan kepada kaum muslimin. Apabila seorang muslim mengamalkan
kebaikan-kebaikan ini demi mengharap wajah Allah Subhanahu wa Taala, niscaya
bisa menjadi sebab keselamatannya dari api neraka.
Memang
ada banyak sebab untuk selamat dari neraka dan masuk ke dalam surga. Di
antaranya adalah orang yang diberi rezeki anak-anak perempuan atau saudara
perempuan, lantas berbuat baik kepada mereka. Mereka akan menjadi penghalang
baginya dari api neraka.
Demikian
pula orang yang tiga anaknya meninggal sebelum berusia baligh, niscaya
anak-anak tersebut akan menjadi penghalang baginya dari neraka.
Ketika
ada yang bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimana apabila dua anak?"
Beliau menjawab, "Dua juga."
Mereka
tidak bertanya tentang satu anak, namun ada riwayat yang shahih dari Nabi
shallallahu alaihi wasallam, beliau bersabda,
"Allah
Subhanahu wa Taala berfirman, 'Tidak ada balasan bagi hamba-Ku yang beriman,
saat Aku ambil penduduk dunia kesayangannya, lantas ia mengharapkan pahala
dengannya, kecuali balasannya adalah surga." [2]
Rasulullah
shallallahu alaihi wasallam menerangkan bahwa tidak ada balasan bagi orang
mukmin yang kehilangan orang yang dikasihinya dari penduduk dunia, lantas ia
bersabar dan mengharapkan pahala, selain surga.
Jadi,
seorang anak yang meninggal termasuk dalam hadis ini. Apabila ayah, ibu, atau
kedua-duanya mau bersabar mengharap pahala Allah Subhanahu wa Taala atas
musibah kehilangannya, niscaya keduanya akan beroleh surga. Ini adalah
keutamaan yang agung dari Allah Subhanahu wa Taala.
Demikian
pula seorang suami, istri, seluruh kerabat dan sahabat, apabila mereka bersabar
dan mengharapkan pahala atas musibah tersebut, mereka pun termasuk dalam hadits
ini (beroleh surga). Tentu saja dengan memerhatikan pula apakah mereka terbebas
dari penghalang-penghalang untuk mendapatkan keutamaan tersebut, yaitu
meninggal dalam keadaan berbuat dosa besar. Nasalullaha as-salamah."
(Fatawa
al-Marah al-Muslimah, hlm. 565)
Catatan
Kaki:
[1]
HR. Al-Bukhari dan Muslim.
[2]
HR. Al-Bukhari.
0 komentar:
Posting Komentar